karya tulis mini versi sederhana buatan ane sendiri..


MENCIPTAKAN APBN YANG SEHAT DAN BERKESINAMBUNGAN

Dengan Subtema

”KONSOLIDASI FISKAL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN APBN YANG SEHAT DAN BERKESINAMBUNGAN”



Bab  1
Pendahuluan
Latar belakang
Kebijakan fiskal merupakan keputusan bersama antar  pemerintah dan dewan perwakilan rakyat(DPR) tentang berapa besar penerimaan,pengeluaran dan pinjaman sebagaimana yang ditetapkan dalam anggaran pendapatan dan belanja  negara APBN yang ditetapkan dengan tujuan mengarahkan perekonomian Indonesia mencapai kondisi tertentu.sebagaimana ditetapkan juga dalam Garis Besar Haluan Negara yaitu rencana pembangunan lima tahunan atau propenas.Kebijakan fiskal terus bergulir dan mengalami perubahan dari tahun ke tahun sejalan mengikuti dengan rezim pemerintahan atau berubah dengan masa kabinet yang berkauasa.Kebijakan ini mempunyai instrumen yang sangat  mendasar yaitu perpajakan (Tax) dan juga pengeluaran(expenditure policy).Dengan adanya kedua komponen yang sangat mendasar tersebut maka negara dapat mengetahui dan menjawab tentang bagaimana pengaruh penerimaan dan pengeluaran negara tehadap kondisi perekonomian tingkat pengangguran maupun inflasi.

Rumusan Masalah
1.      Apa  itu APBN yang sehat dan berkesinambungan?
2.      Bagaimana konsolidasi fiskal?
3.      Apa pengaruhnya konsolidasi fiskal terhadap APBN?

Pemecahan Masalah
1.      Pengertian APBN yang sehat dan berkesinambungan
2.      Menciptakan konsolidasi fiskal
3.      Pengaruh konsolidasi fiskal terhadap APBN mewujudkan apbn yang sehat dan berkesinambungan



Maksud dan Tujuan
1.      Mengetahui pengertian dan fungsi APBN sebagai alat stabilisasi ekonomi
2.      Memberikan informasi tentang apa itu konsolidasi fiskal dan bagaimana menciptakan konsolidasi fiskal
3.      Mengatehui  pengaruh konsolidasi fiskal terhadap Apbn yang sehat dan berkesinambungan
4.      Memberikan informasi konsolidasi fiskal  yang  dapat  memberikan solusi terhadap terwujudnya APBN yang sehat  dan berkesinambungan

Bab 2
Pembahasan

A. APBN  Yang Sehat dan Berkesinambungan
Pengetian APBN yang sehat dan berkesinambungan sesuai dengan peran APBN sebagai alat stabilitas ekonomi yaitu sebagai berikut:
  • APBN sebagai alat Stabilisasi Ekonomi,
  1. Pemerintah menentukan beberapa kebijaksanaan di bidang anggaran belanja dengan tujuan mempertahankan stabilitas proses pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Anggaran belanja dipertahankan agar seimbang dalam arti bahwa pengeluaran total tidak melebihi penerimaan total
  2. Tabungan pemerintah diusahakan meningkat dari waktu ke waktu dengan tujuan agar mampu menghilangkan ketergantungan terhadap bantuan luar negeri sebagai sumber pembiayaan pembangunan.
  3. Basis perpajakan diusahakan diperluas secara berangsur-angsur dengan cara mengintensifkan penaksiran pajak dan prosedur pengumpulannya.
  4. Prioritas harus diberikan kepada pengeluaran-pengeluaran produktif pembangunan, sedang pengeluaran-pengeluaran rutin dibatasi. Subsidi kepada perusahaan-perusahaan negara dibatassi.
  5. Kebijaksanaan anggaran diarahkan pada sasaran untuk mendorong pemanfaatan secara maksimal sumber-sumber dalam negeri

B.Menciptakan Konsolidasi Fiskal
Kepercayaan merupakan faktor terpenting dalam pembangunan dibidang ekonomi  demikian pula dalam pelaksaan dan pengelolaan kebijakan fiskal.Langkah yang harus dilakukan adalah konsolidasi fiskal untuk memulihkan kepercayaan  dan penurunan kebangkrutan fiskal.Selanjutnya dilakukan reformasi fiskal yang lebih mengakar ,reformasi perpajakan,reformasi kepabean,reformasi anggaran  dan reformasi menyeluruh terhadap departemen keuangan.
Krisis ekonomi mulai melanda Indonesia pada pertengahan 1997.Padahal realisasi APBN  1997
sudah cukup baik.Surprlus anggaran setengah tahun itu mencapai 1,8% darip PDB namun utang pemerintah tidak banyak berubah.Puncaknya pada tahun 1998,Indonesia mengalami kombinasi 2 penyakit ekonomi  yaitu sektor rill yang macet dan juga hiperinflasi,PDB anjlok sekitar 13% dan inflasi mencapai 78% diikuti juga oleh krirsis ekonomi global pada tahun 2008 meskipun dampak tersebut tidak terlalu dirasakan namun tetap menimbulkan efek tehadap perekonomian di Indonesia.Krisis ekonomi yang terjadi harus diantisipasi dengan dengan langkah dan kebijakan yang efektif diantaranya:
·         Kebijakan BLBI
·         Kebijakan Penjamin Bank
·         Kebijakan Rekapitalisasi Bank
·         Kebijakan Divestasi
Konslolidasi  fiskal untuk memulihkan Kepercayaan
Hilangnya kepercayaan merupakan penyebab utama timbulnya krisis ekonomi yang berkepanajangan dan kepercayaan merupakan kunci utama untuk keluar.Di bidang ekonomi kepercayaan para pelaku ekonomi adalah kunci begitu pula dibidang kebijakan fiskal  pemulihan kepercayaan sangat sentral .Masalah yang kita hadapi adalah bagaimana menyeimbangkan kebijakan fiskal dengan cara-cara yang tidak merusak kepercayaan para pelaku ekonomi tersebut atau kalau dapat memulihkan kepercayaan mereka karena dengan prinsip tersebut saharusnya pemerintah mengambil langakah konsolidasi fiskal yang hati-hati ,bertahap dan dengan pertimbangan yang  matang  mengenai dampak terhadap pelaku ekonomi dan tidak memilih jalan intas atau terobosan yang justru mengagetkan keprcayaan mereka.
Resiko kebangkrutan fiskal menurun
Salah satu kekawatiran pasar maupun pelaku ekonomi menegnai keuangan negara kita adalah besarnya jumlah utang (terutama utang dalam negeri) yang jatuh tempo mulai tahun 2004 dan seterusnya.Ada 2 hal pokok yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah.
Pertama, kita melakukan reprofiling tehadap obligasi rekap yaitu menggeser pola wakti jatuh tempo obligasi agar tidak terkonsentrasi pada periode tahun tertentu dan digeser ke tahun-tahun berikutnya tanpa merugikan bank.
kedua, mengurangi beban pembayaran utang yaitu dengan menegosiasikan utang pemerintah dengan bank indonesia tentunya dengan prinsip yang solutif meringankan beban aggaran negara sekaligus menjaga keuangan bank indonesia.
Reformasi fiskal yang menyuluruh
Reformasi yang menyeluruh merupakan sinergi dalam pelakksanaan konsolidasi fiskal yang tentunya hal tersebut tetap  dilaksanakan meskipus pergantian personel dalam pemerintahan.Ada 3 pilar utama dari setiap kebijakan fiskal yaitu perpajakan,kepabean dan anggran.
Pajak yang merupakan penyumbang terbesar dalam pendapatan negara merupakan sumber terpenting dan harus terus direformasi dan dimodernisasi administrasi perpajakan guna terus memaksimalkan.pengkajian ulang berbagai tarif,objek dan prosedur perpajakan dengan melihat contoh negara lain dan menampung masukan dari berbgaia dunia usaha.keluaran dari semua ini adalah menuju pelaksaaan siatem perpajakan nasional yang sedehana,efisien,adil dan lebih kompetitif.Dibidang kepabean yang menjadi fokus terpenting iaah penyedehanaan proses impor dan ekspor untuk menurangi biaya usaha dan memimnimalisai adanya praktek penyelundupan.Dibidang Anggaran pembaharuan anggaran telah ditentukan oleh UU keuangan negara yang baru (UU No.17/2003) seperti anggaran terpadu yang tidak lagi membedakan antara anggaran rutin dan pembangunan dan pelaporan keuangan negara yang lebih komperhensif.pemberiaan remunerasi tehadap para petugas dan jajaran pegawai kementrian keuangan guna meminimalisir segala penyalahgunaaan wewenang serta reorginisasi kementrian keuangan yang akan membagi tugas dan fungsi masing-masing yang telah di tetapkan.

C. Pengaruh Konsolidasi Fiskal Terhadap APBN
Konsolidasi fiskal tentu akan mempengaruhi perekonomian melalui penerimaan maupun pengeluaran negara.Dari perhitungan peneriamaan dan pengeluaran negara maka akan diketahui besarnya surplus atau defisit APBN.dalam hal surplus  APBN akan menimbulkan kontraksi dalam perekonomian,pada umumnya suplus tersebut dapat digunakan sebagai cadangan ataupun untuk membayar utang pemerintah.Sebaliknya apabila defisit anggaran maka akan menimbulkan efek ekspansi dalam perekonomian.Tentu saja penerapan konsilidasi fiskal akan memberikan rangsangan pertumbuhan perekonomian yang nantinya akan juga mempengaruhi terhadap perhitungan APBN yang akan mengarah terhadap hasil yang positif karena segala elemen kosolidasi fiskal merupakan variable-varieble pendukung terciptanya APBN yang positif.

Bab 3
kesimpulan

APBN yang sehat dan berkesinambungan bukan lah hanya sekedar mimpi di siang bolong namun tentunya butuh proses bersama yang terus harus di perbaharui dan diperbaiki.Karena untuk mewujudkan fungsi utama APBN sebagai alat stabilitas ekonomi negara merupakan pekerjaan rumah bagi bangsa kita sendiri namun tentunya penerapan konsilodasi fiskal yang tepat sasaran akan memberikan jalan terwujudnya fungsi utama tersebut.Di mulai dengan pemulihan keprecayaan para pelaku ekonomi serta reformasi kementrian keuangan yang berkesinambungan dan perbaikan maupun moderinisasi elemen-elemen kebijakan fiskal yaitu perpajakan,kepabean dan anggaran.Dengan berlandaskan UU dalam bidang keuangan serta praktek nyata semua perbaikan tersebut diharapkan penyelengaraan good governance baik di tingkat pusat maupun daerah dapat segera terwujud di negara kita.  

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © / snip snap

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger